Kamis, 27 November 2014

Tugas Database,Sistem informasi manajemen&sistem keputusan penunjang keputusan



A.    DATABASE
1.    Pengertian Database.
 Database terdiri dari dua penggalan kata yaitu “data” dan “base” yang artinya berbasiskan pada data. Secara konseptual database memiliki arti sebuah koleksi atau kumpulan data yang saling berhubungan, disusun menurut urutan tertentu secara logis sehingga menghasilkan informasi.
Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. Menurut Gordon C. Everest, database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. Menurut C.J. Date, database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.   Terdapat data input adalah data yang masuk dari luar sistem, data output adalah data yang dihasilkan sistem, dan data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem.
Berdasarkan pengertian database dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu kumpulan data
Contoh database yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah nomor telepon pelanggan disimpan di banyak tempat, apakah itu di file pelanggan, di file alamat, atau dilokasi yang lain. Anatara file yang satu dengan yang lainnya tidak saling berhubungan, sehingga apabila salah seorang pelanggan mengganti nomor telepon dan Anda hanya mengganti di file pelanggan saja akibatnya akan terjadi ketidakcocokan data, karena dilokasi lain masih tersimpan nomor telepon yang lama. Contoh lain yaitu banyak sekali sebenarnya database yang ada disekeliling kita, seperti ATM sebagai tempat untuk mengambil dan mentransfer uang yang dapat dilakukan dimana saja, membayar rekening telepon atau PDAM yang dapat dilakukan di berbagai tempat dan registrasi akademik dikampus, dll.
Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena
berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basis data ( database system ) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. Dalam database hal ini tidak boleh dan tidak dapat terjadi karena antara file yang satu dengan file yang lain saling berhubungan. Jika satu data yang sama Anda ubah, data tersebut di file yang lain akan berubah juga. Sehingga tingkat keakuratan/kebenaran data sangat tinggi.
Penamaan database biasanya disesuiakan dengan isinya,  misal database perpustakaan, database perikanan, statistik dan sebagainya. JAMES,F.C at al.  Sistim database adalah  sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database serta piranti untuk mendukungnya.

2.    Kriteria Database.
     Kriteria database meliputi :
  • Bersifat data oriented, bukan program oriented,
  • Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya,
  • Dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya,
  • Dapat memenuhi kebutuhan sistim-sistim baru dengan mudah,
  • Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
  • Kerangkapan data (data redundancy) minimal

3.     Arsitektur Database.
Arsitek database terdiri atas tiga tingkatan, extenal, conceptual dan internal. Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana pengguna mengerti pengorganisasi an dari data, data tunggal dengan berbagai bentuk merupakan tingkatan eksternal.  Tingkatan internal menegaskan bagaimana data secara fisik disimpan dan diproses dengan sistim komputer,  tingkatan internal meliputi biaya, penampilan, scalability,  dan kegiatan operasioal lainnya.   Konseptual adalah tingkatan tidak langsung antara internal dan eksternal.   


4.    Komponen Sistem Database
Database sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan utuh biasanya terdiri dari :
  1. Hardware
    Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop.
  2. Software beserta utility
    Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi.
  3. Prosedur
    Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data
  4. Data
    Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai database.
  5. User
    Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah
    • Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi
    • Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem.
    • Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara yang berbeda.
4. Elemen Sistim Database
Sistim database mempunyai beberapa elemen penting  yaitu : database sebagai inti sistim database, perangkat lunak untuk mengelola database, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peran penting dalam sistim tersebut. Elemen sistim database dan sub elemen disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.
     Tabel 4.1  Elemen dan sub elemen sistim database
No
Elemen Sistim Database
Sub Elemen Sistim Database
1
Database
Elemen utama terdiri atas data
2
Software (perangkat lunak)
Terdiri dua macam : Database Management System, DBMS dan Database Application Software, DBAS.
3
Hardware (perangkat keras)
Sub elemen utama : 1) Central Processing Unit, CPU terdiri atas : aritmetic & logic unit, ALU; Main Memory, MU; Control Unit, CU dan 2) Storage Unit, SU
4
Brainware (manusia)
Manusia merupakan elemen penting dalam sistim database
     Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al (2007)

5.  Tujuan Sistim Database
Keberhasilan suatu sistim informasi managemen sangat dipengaruhi oleh sistim database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistim tersebut, di mana semakin lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali data-data dalam sistim database  maka semakin meningkatkan kualitas SIM,
     Tujuan sistim database meliputi :
  • Penyediaan sarana akses yang fleksibel,
  • Pemeliharaan integritas data,
  • Proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang tidak legal
  • Penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (share)
6.  Manfaat Sistim Database
Penyediaan sarana penggunaan bersama database bertujuan :
  • Meminimalkan kerangkapan data (redudancy),
  • Menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi,
  • Menstandarkan definisi elemen data, dan
  •  Meningkatkan produktivitas personil sistim informasi
7.  Peranan Sistim Database
Sistim Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang peranan yang penting di mana database merupakan salah satu komponen (sub sistim) penyusun sistim informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai dan kualitas sistim informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas sistim database yang digunakan untuk menyusun sistim informasi tersebut.
a.  Sistim Database sebagai infrastruktur Sistim Informasi.
Sistim database dan sistim pengelolaan database (DBMS) berfungsi sebagai infrastruktur sistim informasi yang dibangun suatu organisasi .
     b. Sistim database sebagai sarana efektifitas dan efisiensi SIM
Sistim database akan mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi sistim informasi managemen suatu organisasi yang menggunakannya.
Keefektifannya dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun dan disimpan dalam file-file sistim database secara baik dan benar (valid), perangkat lunak yang digunakan telah diuji kehandalannya (akurat dan benar) sehingga sistim database mampu memberikan dukungan yang besar ke sistim informasi.
Keefisiennya dapat dilihat    dari hal antara lain : sistim database dirancang dan dibangun untuk bermacam-macam kebutuhan pengguna (user needed), mudah digunakan (easy to use), dapat dipakai secara terpisah atau bersama-sama oleh pemakai (ready to use), meminimalkan kerangkapan data (avoiding of redundancy ), data mudah dimodifikasi (database can be modified), dapat dikembangkan baik volume maupun struktur (volume or structure can be developped).

8.  Pengorganisasian File Sistim Database
Ada beberapa tipe pengorganisasian  file database :
·           Susunan berurutan (sequential ),
·           Indeks berurutan (indexed sequential),
·           Secara acak (random),
·           Diindeks secara acak (indexed random)
Tujuan pengorganisasian file database :
·           Menyediakan sarara pencari record bagi pengolah data, seleksi dan penyaringan data,
·           Memudahkan penciptaan atau pemeliharaan file
Pengorganisasian file database harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
·           Kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data,
  • Kecepatan akses/efisiensi akses
  • Efisiensi penggunaan media penyimpanan

9. Penyimpanan File Database
a.  Jenis Penyimpan File Sistim Database
·       Piranti  Akses Serial (Sequential Access Storage Device, SASD),
Ciri-ciri piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak ada          pengalamatan,  data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa dilakukan sekali saja, kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan pita, kecepatan pita, lebar celah/ gap antar blok
·      Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device, DASD),
Ciri-ciri piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai alamat, data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat dilakukan beberapa kali.
b.  Metoda Penyimpanan File Sistim Database.
  • SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci, pencarian rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya, rekaman ini dapat digunakan apabila pengolahan terhadap database bersifat periodik dan menyeluruh,
  • RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpan dalam media fisik secara acak, menimbulkan permaslahan yaitu adanya alamat yang muncul beberapa kali dan ada alamat yang tidak pernah muncul, dapat ditanggulangi dgn overflow location
  • INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb : merupakan gabungan antara sequentiel & random, record disimpan secara berurutan dengan penggunaan kunci, masing-masing record diberi indeks, pengalamatan dilakukan secara acak, perlu penyimpanan tambahan yaitu file indeks

B. Tipe Database
Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan secara garis besarnya dibagi atas :
  • Flat-file Database.
Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data tidak terlalu banyak.  Pada tipe ininya  bahwa data selalu siap apabila diperlukan dan dapat diedit dengan tangan.  Data disusun dalam satu file atau lebih, namun  dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat menyimpan data yang lebih kompleks pada flat-file database.  Salah satu permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even semi-active database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk korupsi.  Pada tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah digunakan atau dimodifikasi,

  • Relational Database.
Relational databases seperti MySQL, Microsoft SQL Server & Oracle, memiliki lebih banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan data.  Tabel dapat digunakan untuk menampilkan obyek ril, dengan setiap kejadian sebagai atribut.  Contoh, Tabel disebut “books” dapat mempunyai judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara terperinci setiap buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru.  “Relation” , hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-tabel dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, misal penulis buku dapat dihubungkan dengan tabel “authors”  untuk menyediakan lebih banyak informasi tentang penulis.  Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah bahwa apabila database ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi berbagai data, membantu menjaga integritas data.  Relational database juga berfungsi untuk “built-in” yang membantu to retrieve, singkat dan mengedit data dalam berbagai cara.
            Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa  database dapat dikelompokkan  ke dalam 7 tipe yaitu  : Operational database, data warehaouse, analytical database, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, sedang  My Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat dikelompokkan ke dalam 12 tipe : relational database, operational database, database warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, navigational database, in-memory database, document oriented data base, real-time database, analytical database.  Sedangkan Buzzle Com (2010) membedakan tipe database berdasar tujuan penyimpanan (purpose of storage) dan cakupan data (scope of data).  Selanjutnya dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan, database dikelompokkan ke dalam 7 kelas yaitu : analytical database, operational database, data warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, dan berdasarkan cakupan data, database dikelompokkan  3 tipe utama yaitu : general interest databases, discipline specific databases, dan subject specific databases,
            Uraian tentang tipe database tersebut menurut My Project Management Expert (2009) dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :
·           Relational Databases,  tipe ini sangat umum dari berbagai tipe database di mana data disimpan dalam tabel yang bervariasi.  Setiap tabel memiliki suatu “key field” yang digunakan untuk melakukan hubungan dengan tabel lain, di mana semua tabel dihubungkan dengan lainnya melalui beberapa “key fields” ;  Tipe database seperti ini secara ekstensif digunakan diberbagai industri, contoh Relational database antara lain : Oracle, Sybase and Microsoft SQL Server.
·        Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi harian organisasi, mencakup inventory managementpurchases, transctions (transaksi) dan financials (pembiayaan).  Semua data dikumpulakan dalam database yang biasanya diberi berbagai nama seperti database operasi/produksi, database subyek – area (SADB) atau database transaksi.  Dalam  Operational Database pada suatu organisasi /instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database pegawai, inventory database i.e. data detail berapa produk perusahaan yang memberikan informasi yang baik kepada pembeli.  Database yang disimpan dengan tipe Operational Database dapat diubah dan dimanipulasi tergantung apa yang diinginkan oleh perusahaan.
·        Database Warehouses,  bahwa secara umum suatu organisasi/instansi menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada perusahaan di Inggeris  penyimpanan  data lama dapat mencapai enam tahun, di Indonesia, pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20 tahun.  Data lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang penting melalui analisis dan perbandingan data lampau dan data saat ini mempermudah menentukan “key trend” yang berjaya.  Semua data tahunan terbut disimpan dalam “Database Warehouse”.  Data yang disimpan telah diskrening, pengeditan, dan pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi pengeditan atau alterasi.   Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi perangkat lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet quality plan);
·        Distributed Databases,  bahwa banyak organisasi atau perusahan yang memiliki banyak lokasi kantor,  manufacturing plants, kantor regional, kantor cabang, dan satu kantor pusat yang secara geografis letaknya berbeda.  Setiap dari kelompokkerja tersebut kemungkinan memiliki database tersendiri yang secara bersama membentuk database organisasi atau perusahaan.  Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted Database.
·        End- User Databases,  bahwa di sana ada perbedaan  ketersedian data  pada lokasi kerja dari semua pengguna akhir pada banyak organisasi/instansi.  Setiap lokasi kerja merupakan suatu database skala kecil tersendiri yang termasuk data in spreadsheets, presentation (penyajian), word file, note pads dan download files.  Semua yang seperti   database kecil (small databases)  membentuk suatu tipe database yang disebut : End-User Database.
·      External database, bahwa diluar organisasi tersedia banyak sekali informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh organisasi/instansi.  Semua database di luar organisasi yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas (pendaftaran) disebut : External Database.
·        Hypermedia Database,  bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips, fotografi dan grafik.  Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu tempat apabila ingin membuat halaman web.  Semua dari itu secara bersama membentuk “ Hypermedia Database
·        Navigational Database, bahwa navigational database memiliki aemua items yang referensinya dari obyek lain.  Dalam hal ini, satu refensi dapat ke  lainnya atau satu obyek ke obyek lainnya.  Pada tipe database ini dapat menggunakan sistim moderen seperti XPath, seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas udara.
·        In - Memory Database,  bahwa pada tipe ini data disimpan dimemori utama komputer dengan menggunakan “ disk-based system”, yang cepat dan lebih reliable dibanding piringan (disk).  Tipe ini diaplikasikan pada peralatan “ telecommunication network
·        Document-Oriented Database,  bahwa tipe ini berbeda dengan berbagai tipe yang ada di mana tipe ini berorientasi kepada dokumen.  Data disimpan dalam bentuk “ teks record” dan kadang juga disimpan dalam bentuk tabel.
·        Real-Time Database,  bahwa data ditangai secara tetap mengikuti perubahan.  Contoh,  adalah stock market database di mana pengaruh perubahan nilai (share changes) setiap menit harus diperbaharui dalam “real-time database”.  Tipe database juga dapat digunakan pada analisis bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan,  perbankan, akunting, kontrol proses, sistim reservasi dan sebagainya.  Essentialnya bahwa data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan selalu  real time.  
·        Analytical Database, bahwa tipe ini digunakan untuk menyimpan informasi dari berbagai tipe database seperti : selected operational databases dan external databases.  Nama lain dari analytical database adalah information databases, management databases atau multi-dimension databases.   Data yang disimpan dalam suatu “ Analytical Database” digunakan oleh managemen untuk penggunaan analisa, sehingga penamaannya seperti itu.  Data di analytical database tidak dapat diubah dan dimanipulasi.  Pada tipe ini, para analis dapat bekerja secara langsung, atau mengkreasi secara terpisah analisis database untuk Online Analytical Processing.  Contoh, perusahaan dapat mengambil data pencatatan penjualan untuk menganalisis keefektifan dari reklame dan promosi penjualan lainnya pada tingkat agregasi.

B.     Struktur Database
Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
d. Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.


C.      Model  Penyimpanan Database
            Penyimpan database  bentuk relational tablel/indexes dalam memori atau disimpan pada hard disk adalah salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu : ordered/unordered, ISAM, heaps, hash bucklet, logically-blocked files dan B+ trees.  Dari berbagai struktur penyimpanan database, B+ trees dan ISAM yang paling banyak digunakan.  
            Model Database merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat mempergunakan data secara logis.  Secara umum dikenal dua model database  : post relational database models dan object database models.
1.  Object Databases Model, merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database berdasarkan objek datanya. 
a.  Entity Relationship Model, merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek di mana hubungan antar obyek digambarkan dengan simbol grafik tertentu                                                 
b.  Semantic Model,  model ini hampir sama dengan entity relationship model, tetapi hubungan antar obyek tidak dinyatakan dengan simbol tetapi kata-kata (semantic) (Gambar 4.3)

2.  Record Database Models, model ini didasarkan pada record untuk menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database. 
a.  Relational Model, yang menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database dengan mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel yang terdiri baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu (Tabel  4.2).     
       Tabel 4.2  Contoh Relational Model
Kode Mata Kuliah
Nama Matakuliah
SKS
IT 051231
Psikologi Kognitif
2
IT 051201
Psikologi Anak Khusus
2
AK 051219
Psikologi Kognitif Sains
2
IT 051212
Penyusunan Skala Psikologi
2
IT 051201
Analisa Jabatan
2
      Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi.
b.  Hierarchycal Model,  model ini juga sering disebut “ tree structure atau B+ tree yang menjelaskan kepada pengguna hubungan logis antar data dalam sistim database dalam bentuk hubungan bertingkat (hierachy).  Elemen penyusunnya disebut “node” yamg dapat berupa data rinci, kumpulan data, atau catatan data.  Tingkatan tertinggi dalam satu hierachi hanya terdapat satu node yang disebut “ root”.  Node pada tingkatan paling hanya boleh mempunyai satu hubungan dengan node lainnya pada tingkatan yang lebih tinggi yang disebut “ parent”. Sebaliknya parent dapat mempunyai hubungan lebih dari satu pada node tingkatan dibawahnya yang disebut “child” dan node yang tidak mempunyai child disebut “leaves” . Hubungan antar node dapat berupa balanced treeunbalanced tree dan binary tree
c.  Network Model,
Network model sering juga disebut sebagai plex model  di mana pada model ini struktur database dapat diuraikan dalam “parent” dan “child” , kedudukan child harus selalu lebih rendah dari parent, sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent.
                        Gambar 4.8  Contoh Network Model (Sumber : Sutabri, 2003)

D. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Database
1. Keunggulan Pemakaian Database
a)        Mengurangi kerangkapan data
b)        Mencapai independensi data
c)        Mengintegrasi data dari beberapa file
d)       Mengambil data dan informasi secara cepat
e)        Keamanan data terjamin
f)         Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi secara batch maupun online pada saat bersamaan
g)        Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda-beda
h)        Dapat diterapkan standarisasi

2. Kelemahan Pemakaian Database
a)        Perangkat lunak yang mahal
b)        Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data
c)        Storage (tempat penyimpanan data) yang digunakan besar
d)       Kerusakan pada sistem database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait


D.    DBMS (Database Management System)

a.  Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Database Management System ( DBMS) adalah sistem pengorganisasian dan pengolahan data base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
              Sistim pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti “relational database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server cluster” atau “mobile phone”,   bahasa untuk mengakses database, seperi SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau lainnya.  Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro dan sebagainya.

b. Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DBMS adalah:
1.      Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan mengubah data dalam basis data.
2.      Katalog yang dapat diakses pengguna
Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pengguna.
3.      Mendukung transaksi
Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4.      Melayani kontrol konkurensi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan.
5.      Melayani recovery
Menyediakan mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data tersebut.
6.      Melayani autorisasi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.
7.      Mendukung komunikasi data
Sebuah DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi.
8.      Melayani integritas
Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
9.       Melayani kemadirian data
Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya.
10.  Melayani utilitas
Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.

c. Komponen  DBMS
1.         Query Processor
Komponen yang mengubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke basis data manager.
2.        Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan.
3.         File manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4.         DML preprocessor
Modul yang mengubah DML embedded ke dalam program aplikasi


              
Text Box: Application
Programs
 


Text Box: Dicionary
Manager
Text Box: Database
Manager
Text Box: Program
Objek Code 

Text Box: DDL
Compleir
Text Box: Query
Processor
 

Text Box: DML
Preprocessor
                                                                                                           

















Peran database dalam pemecahan psikologi






DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper, Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-lain.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. Contohnya :
a.    Seorang psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.
b.    Tes kepribadian yang terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya seorang psikolog yang membuat tes kepribadian melalui facebook. Dia membuat pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook. Dia membbuat data tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan mengenai pilhan warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang menggambarkan kepribadian. Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna beserta gamabran kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring sosial. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih jawaban dari salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil dan akan muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah dipilih oleh orang tersebut.


Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman d
Digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen
Istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.
Konsep Dasar Informasi

Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat ataufungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Sistem Keputusan Penunjang Keputusan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas paada pihak manajemen. Sekarang ini, karyawan golongan rendah bertanggung jawab atas beberapa keputusan ini, karena sistem informasi membuat informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah dalam bisnis. Tetapi apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan yang lebih baik? Bagaimana pengambilan keputusan terlibat dalam bisinis dan organisasi lainnya? Hal ini akan dilihat lebih dekat sebagai berikut.

Nilai Bisnis dari Pengambilan Keputusan yang Telah Ditingkatkan
          Apakah nilai moneter bagi bisinis dengan adanya pengambilan keputusan yang lebih baik? Banyak penelitian menyatakan perusahaan menentukan sejumlah keputusan pokok di mana investasi sistem baru mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Berbagai kkeputusan diambil pada semua tingkat dalam perusahaan, dan beberapa keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan banyak. Walaupun nilai dari peningkatan setiap keputusan kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan yang “kecil” ini menghasilkan nilai tahunan yang sangat besar dalam bisnis.

Jenis Keputusan
Setiap tingkatan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda untuk membantu mengambil keputusan dan tanggung jawab atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
            Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.
            Keputusan terstruktur (structured decision), sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini, dan keputusan semistruktur (semistructured decision), yaitu yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama. Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi rendah, sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
            Eksekutif senior menghadapi banyak situasi keputusan yang tidak terstruktur, seperti menyusun sasaran perusahaan untuk lima atau sepuluh tahun ke depan, atau menentukan kapan harus mmemasuki pasar yang baru. Dalam menjawab “Apakah sebaiknya kita memasuki passar baru?” dibutuhkan akses terhadap berita, laporan pemerintah, dan data-data lainnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDrqmT26J8ixllUVx-znvjkipahtYBvjTwMcss1WMuFqOZOPFxHoRM_NyWFZ_zF1Zry_3pYFI6agM9usEAgCn10JdDDT3qoXd-h9nx-aRiS4RQ4O-W8beYj6tPxghthKvJ9ZeIoEK4AEI/s400/10-1.jpg

Gambar 10-1 kebutuhan informasi dari kelompok pengambilan keputusan

Proses Pengambilan Keputusan
            Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah. Simon (1960) menyatakan empat tahap berbeda dalam mengambil  keputusan: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi (lihat gambar 12-2). Tahapan ini bersesuian dengan empat langkah pemecahan masalah yang digunakan disepanjang pembahasan ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj28glRPbOE6cYvyPvzwXdIQoTDwCBEFSZ2ifZoWXHBjAHmidlHRCZW2PX4-W7niWTq-Qq-mvWaCpFckYKF4rR1g0lKZt7nSOxpRzJXAZZH2mXIcG3Wqis4_2BdkCYY-XDU5NrGBPU1vQs/s320/10-2.jpg

Gambar 10-2 Tahapan Pengambilan Keputusan

             Kecerdasan (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, memahami masalah yang terjadi pada organisasi–mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan akibat apa yang dialammi perusahaan. Rancangan (design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah. Pilihan (choice) adalah tentang membuat alternatif solusi yang ada. Dan implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
            Apa yang terjadi apabila solusi yang Anda pilih tidak berguna? Gambar 12-2 menunjukan bahwa Anda dapat kembali kepada tahap sebelumnya dalam proses pengambilan keputusan dan mengulangi bila perlu.

Sistem untuk Mendukung Keputusan
             Ada empat jenis untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang telah dijleaskan. Sistem pendukung keputusan (DSS) menyediakan model analitis atau pernagkat analisis data berukuran besar kepada manajer menegah yang menghadapi situasii keputusan semistruktur. Sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah sistem yang menberikan informasi dari luar (berita, analisis saham dan tren industri) dan rangkuman tingkat tinggi tentang kinerja perusahaan kepada manejer senior, yang harus mengambil keputusan yang kebanyakan bersifat tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system–GDSS) adalah sistem khusus yang memberikan sekumpulan lingkungan elektronik di mana manajer dan tim dapat mengambil keputusan secara kolektif dan meranncang solusi untuk masalah semistruktur.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
          Sistem informasi manajemen (SIM) membantu manajer mengawasi dan mengelola bisnis dengan menyediakan informasi mengenai kenirja perusahaan. SIM secara khusus menghasilkan laporan yang bersifat tetap dan ritun berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) perusahaan. Kadang-kadang, laporan SIM adalah laporan pengecualian, hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti kouta penjualan untuk suatu wilayah tertentu jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan. Kini banyak laporan semacam  itu yang dapat diperoleh secara online melalui internet, dan laporan SIM lainnya dapat diperoleh berdasarkan permintaan.
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
         Sementara SIM fungsi utamanya adalah menangani masalah-masalah terstruktur, DSS mendukung analisis masalah semistruktur dan tidak terstruktur. DSS di masa paling awalnya sangatlah digerakkan oleh model, menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukan analisis “bagaimana jika” dan analisis lainnya. 
Komponen DSS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk1bmh_awccGefS82x4ClBETTHo87r1Gl9s4-SYIifjOvXnlrjFf_ot3TgOkMObkFiaqFGMg1HMOPtna5pWwM76i-R3YzQDNcPzPDBSFtAuZSUCAUqFVk9ku0B-uZKH2MkjTFWrZ77Hok/s400/10-3.jpg
Gambar 10-3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan secara umum

Gambar 10-3 menjelaskan komponen-komponen suatu DSS. Diantaranya adalah basis data untuk analisis dan query; sistem peranti lunak dengan banyak model, penggalian data dan perangkat analitis lainnya; serta antarmuka pengguna.
            Basis data DSS (DSS database) adalah sekumpulan data yang sekarang dan historis dari sejumlah aplikasi atau kelompok. Basis data DSS dapat berupa basis data kecil dalam PC yang berisi sebagian data perusahaan yang telah diunduh dan mungkin digabungkan dengan data eksternal. Alternatif lainnya, basis data DSS dapat berupa gudang data besar yang secara terus-menerus diperbarui oleh TPS perusahaan pusat (termasuk aplikasi dan data yang dikembangkan oleh transaksi pada situs Web).
            Sistem peranti DSS (DSS software system) berisi peranti lunak yang digunakan untuk menganalisis data. Ini dapat berisi berbagai perangkat OLAP, perangkat penggalian data, atau sekumpulan model matematis dan analitis dapat dengan mudah diakses oleh pengguna DSS. Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa komponen atau hubungan dari suatu fenomena. Model dapat berupa model fisik (seperti pesawt terbang), model matematis (seperti persamaan), atau model verbal (seperti penjelasan mengenai prosedur untuk melakukan pemesanan).
            Pemodelan statistik membantu menentukan hubungan, seperti menghubungkan penjualan produk dengan perbedaan usia, pendapatan, atau factor lainnya antara beberapa komunitas. Model optimalisasi menentukan alokasi sumber daya yang optimal untuk memaksimalkan atau meminimalkan variable tertentu, seperti biaya atau waktu. Penggunaan klasik dari model optimalisasi adalah menentukan campuran yang cocok dari produk dalam sebuah pasar yang diberikan untuk memaksimalkan keuntungan. Model peramalan sering digunakan untuk  meramalkan penjualan. Penggunaan model jenis ini dapat memberikan sejumlah data historis untuk memproyeksikan kondisi tersebut. Pengambilan keputusan dapat mengubah kondisi masa depan tersebut (sebagai contoh bahan baku atau masuknya pesaing baru dengan harga lebih rendah di pasar) untuk menentukan bagaimana kondisi baru tersebut dapat mepengaruhi penjualan.
 Referensi:
(Sistem Informasi Manajemen 2 ed. 10, Laudon (Pearson))