A. DATABASE
1. Pengertian Database.
Database terdiri dari dua penggalan kata
yaitu “data” dan “base” yang artinya berbasiskan pada data. Secara
konseptual database memiliki arti sebuah koleksi atau kumpulan data yang saling
berhubungan, disusun menurut urutan tertentu secara logis sehingga menghasilkan
informasi.
Martin (dalam Sutabri, 2005)
menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated
data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled
redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan
atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi
secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan
menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan
terkontrol. Menurut Gordon C. Everest, database adalah koleksi atau
kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi secara formal
dan dikontrol terpusat pada organisasi. Menurut C.J. Date, database adalah
koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari
suatu organisasi. Terdapat data input adalah data yang
masuk dari luar sistem, data output adalah data yang dihasilkan
sistem, dan data operasional adalah data yang tersimpan pada
sistem.
Berdasarkan pengertian database
dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah
suatu kumpulan data
Contoh database yang ada dalam
kehidupan sehari-hari adalah nomor telepon pelanggan disimpan di banyak tempat,
apakah itu di file pelanggan, di file alamat, atau dilokasi yang lain. Anatara
file yang satu dengan yang lainnya tidak saling berhubungan, sehingga apabila
salah seorang pelanggan mengganti nomor telepon dan Anda hanya mengganti di
file pelanggan saja akibatnya akan terjadi ketidakcocokan data, karena dilokasi
lain masih tersimpan nomor telepon yang lama. Contoh lain yaitu banyak sekali
sebenarnya database yang ada disekeliling kita, seperti ATM sebagai tempat
untuk mengambil dan mentransfer uang yang dapat dilakukan dimana saja, membayar
rekening telepon atau PDAM yang dapat dilakukan di berbagai tempat dan
registrasi akademik dikampus, dll.
Database
merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena
berfungsi
sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam
sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basis data ( database
system ) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk
beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. Dalam database hal ini tidak boleh
dan tidak dapat terjadi karena antara file yang satu dengan file yang lain
saling berhubungan. Jika satu data yang sama Anda ubah, data tersebut di file
yang lain akan berubah juga. Sehingga tingkat keakuratan/kebenaran data sangat
tinggi.
Penamaan database biasanya disesuiakan dengan
isinya, misal database perpustakaan, database perikanan, statistik dan
sebagainya. JAMES,F.C at al. Sistim database adalah
sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal
yang merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan
mengelola database serta piranti untuk mendukungnya.
2. Kriteria Database.
Kriteria database meliputi :
- Bersifat data oriented, bukan program oriented,
- Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya,
- Dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya,
- Dapat memenuhi kebutuhan sistim-sistim baru dengan mudah,
- Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
- Kerangkapan data (data redundancy) minimal
3. Arsitektur Database.
Arsitek database terdiri atas tiga tingkatan, extenal,
conceptual dan internal. Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana
pengguna mengerti pengorganisasi an dari data, data tunggal dengan berbagai
bentuk merupakan tingkatan eksternal. Tingkatan internal menegaskan
bagaimana data secara fisik disimpan dan diproses dengan sistim komputer,
tingkatan internal meliputi biaya, penampilan, scalability, dan
kegiatan operasioal lainnya. Konseptual adalah tingkatan tidak
langsung antara internal dan eksternal.
4.
Komponen
Sistem Database
Database sendiri
adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki
beberapa arti yang saling berpautan utuh biasanya terdiri dari :
- Hardware
Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop. - Software beserta utility
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi. - Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data - Data
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai database. - User
Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah - Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi
- Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem.
- Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara yang berbeda.
4.
Elemen Sistim Database
Sistim database mempunyai beberapa elemen penting
yaitu : database sebagai inti sistim database, perangkat lunak untuk mengelola
database, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta
manusia yang mempunyai peran penting dalam sistim tersebut. Elemen sistim
database dan sub elemen disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Elemen dan sub elemen sistim database
No
|
Elemen
Sistim Database
|
Sub
Elemen Sistim Database
|
1
|
Database
|
Elemen
utama terdiri atas data
|
2
|
Software (perangkat lunak)
|
Terdiri
dua macam : Database Management System, DBMS dan Database
Application Software, DBAS.
|
3
|
Hardware (perangkat keras)
|
Sub
elemen utama : 1) Central Processing Unit, CPU terdiri atas : aritmetic
& logic unit, ALU; Main Memory, MU; Control Unit, CU
dan 2) Storage Unit, SU
|
4
|
Brainware (manusia)
|
Manusia
merupakan elemen penting dalam sistim database
|
Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al (2007)
5.
Tujuan Sistim Database
Keberhasilan suatu sistim informasi managemen sangat
dipengaruhi oleh sistim database yang merupakan salah satu elemen penyusun
sistim tersebut, di mana semakin lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali
data-data dalam sistim database maka semakin meningkatkan kualitas SIM,
Tujuan sistim database meliputi :
- Penyediaan sarana akses yang fleksibel,
- Pemeliharaan integritas data,
- Proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang tidak legal
- Penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (share)
6.
Manfaat Sistim Database
Penyediaan
sarana penggunaan bersama database bertujuan :
- Meminimalkan kerangkapan data (redudancy),
- Menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi,
- Menstandarkan definisi elemen data, dan
- Meningkatkan produktivitas personil sistim informasi
7.
Peranan Sistim Database
Sistim Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang
peranan yang penting di mana database merupakan salah satu komponen (sub
sistim) penyusun sistim informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai
dan kualitas sistim informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas sistim
database yang digunakan untuk menyusun sistim informasi tersebut.
a. Sistim Database sebagai infrastruktur Sistim
Informasi.
Sistim database dan sistim pengelolaan database (DBMS)
berfungsi sebagai infrastruktur sistim informasi yang dibangun suatu organisasi
.
b. Sistim database sebagai sarana
efektifitas dan efisiensi SIM
Sistim database akan mendukung tercapainya efektifitas dan
efisiensi sistim informasi managemen suatu organisasi yang menggunakannya.
Keefektifannya dapat dilihat dari hal antara lain :
data-data disusun dan disimpan dalam file-file sistim database secara baik dan
benar (valid), perangkat lunak yang digunakan telah diuji kehandalannya (akurat
dan benar) sehingga sistim database mampu memberikan dukungan yang besar ke
sistim informasi.
Keefisiennya dapat dilihat dari hal antara
lain : sistim database dirancang dan dibangun untuk bermacam-macam kebutuhan
pengguna (user needed), mudah digunakan (easy to use), dapat
dipakai secara terpisah atau bersama-sama oleh pemakai (ready to use),
meminimalkan kerangkapan data (avoiding of redundancy ), data mudah
dimodifikasi (database can be modified), dapat dikembangkan baik
volume maupun struktur (volume or structure can be developped).
8.
Pengorganisasian File Sistim Database
Ada
beberapa tipe pengorganisasian file database :
·
Susunan berurutan (sequential
),
·
Indeks berurutan (indexed
sequential),
·
Secara acak (random),
·
Diindeks secara acak (indexed
random)
Tujuan
pengorganisasian file database :
·
Menyediakan sarara pencari record
bagi pengolah data, seleksi dan penyaringan data,
·
Memudahkan
penciptaan atau pemeliharaan file
Pengorganisasian file database harus mempertimbangkan
hal-hal sbb :
·
Kemudahan dalam
penyimpanan dan pengambilan data,
- Kecepatan akses/efisiensi akses
- Efisiensi penggunaan media penyimpanan
9.
Penyimpanan File Database
a.
Jenis Penyimpan File Sistim Database
· Piranti Akses Serial (Sequential Access
Storage Device, SASD),
Ciri-ciri
piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak
ada pengalamatan,
data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa dilakukan sekali saja,
kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan pita, kecepatan pita,
lebar celah/ gap antar blok
· Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device,
DASD),
Ciri-ciri
piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai alamat,
data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat dilakukan
beberapa kali.
b.
Metoda Penyimpanan File Sistim Database.
- SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci, pencarian rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya, rekaman ini dapat digunakan apabila pengolahan terhadap database bersifat periodik dan menyeluruh,
- RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpan dalam media fisik secara acak, menimbulkan permaslahan yaitu adanya alamat yang muncul beberapa kali dan ada alamat yang tidak pernah muncul, dapat ditanggulangi dgn overflow location
- INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb : merupakan gabungan antara sequentiel & random, record disimpan secara berurutan dengan penggunaan kunci, masing-masing record diberi indeks, pengalamatan dilakukan secara acak, perlu penyimpanan tambahan yaitu file indeks
B. Tipe Database
Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan
fungsinya dan secara garis besarnya dibagi atas :
- Flat-file Database.
Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data
tidak terlalu banyak. Pada tipe ininya bahwa data selalu siap
apabila diperlukan dan dapat diedit dengan tangan. Data disusun dalam
satu file atau lebih, namun dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat
menyimpan data yang lebih kompleks pada flat-file database. Salah satu
permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even semi-active database
adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk korupsi. Pada tipe ini
tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah digunakan atau
dimodifikasi,
- Relational Database.
Relational databases seperti MySQL, Microsoft SQL
Server & Oracle, memiliki lebih banyak menggunakan struktur logikal
dalam penyimpanan data. Tabel dapat digunakan untuk menampilkan obyek
ril, dengan setiap kejadian sebagai atribut. Contoh, Tabel disebut
“books” dapat mempunyai judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara
terperinci setiap buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru.
“Relation” , hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-tabel
dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, misal penulis buku dapat dihubungkan
dengan tabel “authors” untuk menyediakan lebih banyak informasi
tentang penulis. Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah
bahwa apabila database ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi
berbagai data, membantu menjaga integritas data. Relational database juga
berfungsi untuk “built-in” yang membantu to retrieve, singkat dan
mengedit data dalam berbagai cara.
Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa
database dapat dikelompokkan ke dalam 7 tipe yaitu : Operational
database, data warehaouse, analytical database, distributed database, end-user
database, external database, hypermedia database, sedang My
Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat
dikelompokkan ke dalam 12 tipe : relational database, operational database,
database warehouse, distributed database, end-user database, external database,
hypermedia database, navigational database, in-memory database, document oriented
data base, real-time database, analytical database. Sedangkan Buzzle
Com (2010) membedakan tipe database berdasar tujuan penyimpanan (purpose
of storage) dan cakupan data (scope of data). Selanjutnya
dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan, database dikelompokkan
ke dalam 7 kelas yaitu : analytical database, operational database, data
warehouse, distributed database, end-user database, external database,
hypermedia database, dan berdasarkan cakupan data, database
dikelompokkan 3 tipe utama yaitu : general interest databases,
discipline specific databases, dan subject specific databases,
Uraian tentang tipe database tersebut menurut My Project
Management Expert (2009) dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :
·
Relational Databases, tipe ini sangat umum dari
berbagai tipe database di mana data disimpan dalam tabel yang bervariasi.
Setiap tabel memiliki suatu “key field” yang digunakan untuk melakukan
hubungan dengan tabel lain, di mana semua tabel dihubungkan dengan lainnya
melalui beberapa “key fields” ; Tipe database seperti ini secara
ekstensif digunakan diberbagai industri, contoh Relational database
antara lain : Oracle, Sybase and Microsoft SQL Server.
· Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan
data operasi harian organisasi, mencakup inventory management, purchases,
transctions (transaksi) dan financials (pembiayaan). Semua
data dikumpulakan dalam database yang biasanya diberi berbagai nama seperti
database operasi/produksi, database subyek – area (SADB) atau database
transaksi. Dalam Operational Database pada suatu organisasi
/instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database pegawai, inventory
database i.e. data detail berapa produk perusahaan yang memberikan
informasi yang baik kepada pembeli. Database yang disimpan dengan tipe Operational
Database dapat diubah dan dimanipulasi tergantung apa yang diinginkan oleh
perusahaan.
· Database Warehouses, bahwa secara umum suatu
organisasi/instansi menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada
perusahaan di Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam
tahun, di Indonesia, pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20
tahun. Data lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang penting
melalui analisis dan perbandingan data lampau dan data saat ini mempermudah
menentukan “key trend” yang berjaya. Semua data tahunan terbut
disimpan dalam “Database Warehouse”. Data yang disimpan telah
diskrening, pengeditan, dan pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak
lagi pengeditan atau alterasi. Pada tipe penyimpanan data seperti,
spesifikasi perangkat lunak (software requirement specification (SRS)
yang dibutuhkan telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet
quality plan);
· Distributed Databases, bahwa banyak organisasi atau
perusahan yang memiliki banyak lokasi kantor, manufacturing plants,
kantor regional, kantor cabang, dan satu kantor pusat yang secara geografis
letaknya berbeda. Setiap dari kelompokkerja tersebut kemungkinan memiliki
database tersendiri yang secara bersama membentuk database organisasi atau
perusahaan. Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted
Database.
· End- User Databases,
bahwa di sana ada perbedaan ketersedian data pada lokasi kerja dari
semua pengguna akhir pada banyak organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja
merupakan suatu database skala kecil tersendiri yang termasuk data in
spreadsheets, presentation (penyajian), word file, note
pads dan download files. Semua yang seperti
database kecil (small databases) membentuk suatu tipe database yang
disebut : End-User Database.
· External database, bahwa diluar
organisasi tersedia banyak sekali informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh
organisasi/instansi. Semua database di luar organisasi yang dapat
digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas (pendaftaran)
disebut : External Database.
· Hypermedia Database, bahwa umumnya website
memiliki berbagai halaman media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio
clips, audio clips, fotografi dan grafik. Semua itu disimpan dan
dipanggil dari suatu tempat apabila ingin membuat halaman web. Semua dari
itu secara bersama membentuk “ Hypermedia Database”
· Navigational Database, bahwa navigational database
memiliki aemua items yang referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini,
satu refensi dapat ke lainnya atau satu obyek ke obyek lainnya.
Pada tipe database ini dapat menggunakan sistim moderen seperti XPath,
seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas udara.
· In - Memory Database, bahwa pada tipe ini data
disimpan dimemori utama komputer dengan menggunakan “ disk-based system”,
yang cepat dan lebih reliable dibanding piringan (disk). Tipe ini
diaplikasikan pada peralatan “ telecommunication network”
· Document-Oriented Database, bahwa tipe ini berbeda dengan
berbagai tipe yang ada di mana tipe ini berorientasi kepada dokumen. Data
disimpan dalam bentuk “ teks record” dan kadang juga disimpan dalam
bentuk tabel.
· Real-Time Database, bahwa data ditangai secara
tetap mengikuti perubahan. Contoh, adalah stock market database
di mana pengaruh perubahan nilai (share changes) setiap menit harus
diperbaharui dalam “real-time database”. Tipe database juga dapat
digunakan pada analisis bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan, perbankan,
akunting, kontrol proses, sistim reservasi dan sebagainya. Essentialnya
bahwa data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan selalu real
time.
· Analytical Database, bahwa tipe ini digunakan untuk
menyimpan informasi dari berbagai tipe database seperti : selected
operational databases dan external databases. Nama lain dari analytical
database adalah information databases, management databases atau multi-dimension
databases. Data yang disimpan dalam suatu “ Analytical
Database” digunakan oleh managemen untuk penggunaan analisa, sehingga
penamaannya seperti itu. Data di analytical database tidak dapat
diubah dan dimanipulasi. Pada tipe ini, para analis dapat bekerja secara
langsung, atau mengkreasi secara terpisah analisis database untuk Online
Analytical Processing. Contoh, perusahaan dapat mengambil data pencatatan
penjualan untuk menganalisis keefektifan dari reklame dan promosi penjualan
lainnya pada tingkat agregasi.
B. Struktur Database
Telah diketahui bahwa secara fisik
data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track didalam
media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses
data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun
basis data,
2. Tabel tersusun atas
sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung
sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan
dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah
diatas adalah seperti berikut:
a. Field (medan)
menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu
elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama
seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
b. Record (rekaman)
menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai
contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun
sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu
tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun
sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai
disimpan dalam sebuah tabel.
d. Basis
data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel
yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data
pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh
mahasiswa.
C. Model Penyimpanan Database
Penyimpan database bentuk relational
tablel/indexes dalam memori atau disimpan pada hard disk adalah
salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu : ordered/unordered, ISAM,
heaps, hash bucklet, logically-blocked files dan B+ trees.
Dari berbagai struktur penyimpanan database, B+ trees dan ISAM
yang paling banyak digunakan.
Model Database merupakan suatu cara untuk
menjelaskan bagaimana pemakai dapat mempergunakan data secara logis.
Secara umum dikenal dua model database : post relational database
models dan object database models.
1.
Object Databases Model, merupakan himpunan data dan
prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database
berdasarkan objek datanya.
a.
Entity Relationship Model, merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa
dunia nyata terdiri dari obyek di mana hubungan antar obyek digambarkan dengan
simbol grafik tertentu
b. Semantic Model, model ini hampir sama dengan
entity relationship model, tetapi hubungan antar obyek tidak dinyatakan
dengan simbol tetapi kata-kata (semantic) (Gambar 4.3)
2.
Record Database Models, model ini didasarkan pada record untuk
menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim
database.
a. Relational Model, yang menjelaskan kepada pemakai
tentang hubungan logis antar data dalam sistim database dengan
mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel yang terdiri baris dan kolom yang
menunjukkan atribut tertentu (Tabel 4.2).
Tabel 4.2 Contoh Relational Model
Kode
Mata Kuliah
|
Nama
Matakuliah
|
SKS
|
IT
051231
|
Psikologi
Kognitif
|
2
|
IT
051201
|
Psikologi
Anak Khusus
|
2
|
AK
051219
|
Psikologi
Kognitif Sains
|
2
|
IT
051212
|
Penyusunan
Skala Psikologi
|
2
|
IT
051201
|
Analisa
Jabatan
|
2
|
Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi.
b. Hierarchycal Model, model ini juga sering
disebut “ tree structure atau B+ tree yang menjelaskan kepada
pengguna hubungan logis antar data dalam sistim database dalam bentuk hubungan
bertingkat (hierachy). Elemen penyusunnya disebut “node” yamg
dapat berupa data rinci, kumpulan data, atau catatan data. Tingkatan
tertinggi dalam satu hierachi hanya terdapat satu node yang disebut “ root”.
Node pada tingkatan paling hanya boleh mempunyai satu hubungan dengan node
lainnya pada tingkatan yang lebih tinggi yang disebut “ parent”.
Sebaliknya parent dapat mempunyai hubungan lebih dari satu pada node tingkatan
dibawahnya yang disebut “child” dan node yang tidak mempunyai child
disebut “leaves” . Hubungan antar node dapat berupa balanced tree,
unbalanced tree dan binary tree
c. Network Model,
Network
model sering
juga disebut sebagai plex model di mana pada model ini struktur
database dapat diuraikan dalam “parent” dan “child” , kedudukan child
harus selalu lebih rendah dari parent, sebuah child dapat mempunyai
lebih dari satu parent.
Gambar
4.8 Contoh Network Model (Sumber : Sutabri, 2003)
D. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Database
1. Keunggulan Pemakaian Database
a)
Mengurangi
kerangkapan data
b)
Mencapai
independensi data
c)
Mengintegrasi
data dari beberapa file
d)
Mengambil
data dan informasi secara cepat
e)
Keamanan
data terjamin
f)
Data dapat
dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi secara batch
maupun online pada saat bersamaan
g)
Terpeliharanya
keselarasan (kekonsistenan) data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang
berbeda-beda
h)
Dapat
diterapkan standarisasi
2. Kelemahan Pemakaian Database
a)
Perangkat
lunak yang mahal
b)
Dibutuhkan
tenaga yang terampil dalam mengelola data
c)
Storage (tempat
penyimpanan data) yang digunakan besar
d)
Kerusakan
pada sistem database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait
D. DBMS (Database Management System)
a. Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang mengontrol
pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan 2007)
menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas
perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses,
keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Database Management System ( DBMS) adalah
sistem pengorganisasian dan pengolahan data base pada komputer. Sistem
ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi
data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database
Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun
sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam
pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan
menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna
sesuai dengan kebutuhan.
Sistim pengelolaan database dapat
dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti “relational
database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server cluster”
atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi
SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau
“maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori
i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL,
PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE,
Clipper, FoxPro dan sebagainya.
b.
Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DBMS adalah:
1.
Penyimpanan, pengambilan dan
perubahan data
Sebuah
DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan mengubah data dalam
basis data.
2.
Katalog yang dapat diakses pengguna
Menyediakan
sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh
pengguna.
3.
Mendukung transaksi
Menyediakan
mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi
yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4.
Melayani kontrol konkurensi
Sebuah
DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara
benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap basis data yang
sama secara bersamaan.
5.
Melayani recovery
Menyediakan
mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan
pada basis data tersebut.
6.
Melayani autorisasi
Sebuah
DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang
berwenang saja yang dapat mengakses basis data.
7.
Mendukung komunikasi data
Sebuah
DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi.
8.
Melayani integritas
Sebuah
DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi
perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
9.
Melayani kemadirian data
Sebuah
DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur
basis data yang sesungguhnya.
10.
Melayani utilitas
Sebuah
DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.
c. Komponen DBMS
1.
Query Processor
Komponen yang mengubah bentuk query ke dalam
instruksi tingkat rendah ke basis data manager.
2. Database manager menerima query dan menguji
skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian database manager memanggil file
manager untuk menyelesaikan permintaan.
3.
File manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang
penyimpanan pada disk.
4.
DML preprocessor
Modul yang mengubah DML embedded ke dalam program aplikasi
|
|||
|
|||
Peran database dalam pemecahan psikologi
|
DBMS merupakan software yang
digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus
dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa
menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan
masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak
program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper,
Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam
skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS
yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan
lain-lain.
Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang
akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari
masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Contohnya :
a.
Seorang
psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan
yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi
pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun
psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah
menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database
membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah
dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data
terjamin, mengurangi kerangkapan data.
b.
Tes
kepribadian yang terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya
seorang psikolog yang membuat tes kepribadian melalui facebook. Dia membuat
pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook.
Dia membbuat data tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah
pertanyaan mengenai pilhan warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang
menggambarkan kepribadian. Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna
beserta gamabran kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data
dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring
sosial. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih
jawaban dari salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil
dan akan muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah
dipilih oleh orang tersebut.
Definisi SIM, Sistem Informasi
Manajemen
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik.
Masalah
utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep
dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem
informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau
metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru
tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman d
Digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari
informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan
berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen
Istilah
yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu
(intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat
beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah
nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
3. Data organized to help choose
some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the
choice is called business decision making)
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi
Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem
yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat ataufungsi
sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan
yang efektif.
4. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi
untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
Sistem Keputusan Penunjang Keputusan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya
terbatas paada pihak manajemen. Sekarang ini, karyawan golongan rendah
bertanggung jawab atas beberapa keputusan ini, karena sistem informasi membuat
informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah dalam bisnis.
Tetapi apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan yang lebih baik?
Bagaimana pengambilan keputusan terlibat dalam bisinis dan organisasi lainnya?
Hal ini akan dilihat lebih dekat sebagai berikut.
Nilai Bisnis dari Pengambilan Keputusan yang Telah
Ditingkatkan
Apakah nilai moneter bagi bisinis dengan adanya pengambilan keputusan yang
lebih baik? Banyak penelitian menyatakan perusahaan menentukan sejumlah
keputusan pokok di mana investasi sistem baru mungkin dapat meningkatkan
kualitas pengambilan keputusannya. Berbagai kkeputusan diambil pada semua
tingkat dalam perusahaan, dan beberapa keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan
banyak. Walaupun nilai dari peningkatan setiap keputusan kecil, meningkatkan
ratusan ribu keputusan yang “kecil” ini menghasilkan nilai tahunan yang sangat
besar dalam bisnis.
Jenis Keputusan
Setiap tingkatan mempunyai kebutuhan
informasi yang berbeda untuk membantu mengambil keputusan dan tanggung jawab
atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan diklasifikasikan sebagai
keputusan terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan
yang pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan
pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru,
penting, dan tidak rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau
prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.
Keputusan
terstruktur (structured decision),
sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam
menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru. Banyak
keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini, dan keputusan semistruktur (semistructured decision), yaitu yang
hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur
yang disetujui bersama. Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai
pada tingkat organisasi rendah, sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih
umum dijumpai pada tingkat tinggi.
Eksekutif senior menghadapi banyak
situasi keputusan yang tidak terstruktur, seperti menyusun sasaran perusahaan
untuk lima atau sepuluh tahun ke depan, atau menentukan kapan harus mmemasuki
pasar yang baru. Dalam menjawab “Apakah sebaiknya kita memasuki passar baru?”
dibutuhkan akses terhadap berita, laporan pemerintah, dan data-data lainnya.
Gambar 10-1 kebutuhan informasi dari kelompok pengambilan
keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah. Simon (1960)
menyatakan empat tahap berbeda dalam mengambil
keputusan: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi (lihat
gambar 12-2). Tahapan ini bersesuian dengan empat langkah pemecahan masalah
yang digunakan disepanjang pembahasan ini.
Gambar 10-2 Tahapan Pengambilan Keputusan
Kecerdasan (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, memahami
masalah yang terjadi pada organisasi–mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan
akibat apa yang dialammi perusahaan. Rancangan
(design) melibatkan identifikasi dan
pencarian berbagai solusi masalah. Pilihan
(choice) adalah tentang membuat
alternatif solusi yang ada. Dan implementasi
(implementation) adalah tentang
membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa
baik kerja solusi tersebut.
Apa
yang terjadi apabila solusi yang Anda pilih tidak berguna? Gambar 12-2
menunjukan bahwa Anda dapat kembali kepada tahap sebelumnya dalam proses
pengambilan keputusan dan mengulangi bila perlu.
Sistem
untuk Mendukung Keputusan
Ada empat jenis untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang
telah dijleaskan. Sistem pendukung keputusan (DSS) menyediakan model analitis
atau pernagkat analisis data berukuran besar kepada manajer menegah yang
menghadapi situasii keputusan semistruktur. Sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah sistem yang menberikan informasi
dari luar (berita, analisis saham dan tren industri) dan rangkuman tingkat
tinggi tentang kinerja perusahaan kepada manejer senior, yang harus mengambil
keputusan yang kebanyakan bersifat tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system–GDSS) adalah sistem khusus yang
memberikan sekumpulan lingkungan elektronik di mana manajer dan tim dapat
mengambil keputusan secara kolektif dan meranncang solusi untuk masalah
semistruktur.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) membantu manajer mengawasi dan mengelola
bisnis dengan menyediakan informasi mengenai kenirja perusahaan. SIM secara
khusus menghasilkan laporan yang bersifat tetap dan ritun berdasarkan data yang
diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) perusahaan. Kadang-kadang,
laporan SIM adalah laporan pengecualian, hanya menyoroti kondisi-kondisi yang
khusus dan luar biasa, seperti kouta penjualan untuk suatu wilayah tertentu
jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan. Kini banyak laporan semacam itu yang dapat diperoleh secara online melalui internet, dan laporan SIM
lainnya dapat diperoleh berdasarkan permintaan.
Sistem
Pendukung Keputusan (DSS)
Sementara SIM fungsi utamanya adalah menangani masalah-masalah terstruktur, DSS
mendukung analisis masalah semistruktur dan tidak terstruktur. DSS di masa
paling awalnya sangatlah digerakkan oleh model, menggunakan beberapa jenis
model untuk menunjukan analisis “bagaimana jika” dan analisis lainnya.
Komponen DSS
Gambar 10-3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan secara
umum
Gambar 10-3 menjelaskan komponen-komponen suatu DSS.
Diantaranya adalah basis data untuk analisis dan query; sistem peranti lunak dengan banyak model, penggalian data
dan perangkat analitis lainnya; serta antarmuka pengguna.
Basis data DSS (DSS database) adalah sekumpulan data yang sekarang dan historis
dari sejumlah aplikasi atau kelompok. Basis data DSS dapat berupa basis data
kecil dalam PC yang berisi sebagian data perusahaan yang telah diunduh dan
mungkin digabungkan dengan data eksternal. Alternatif lainnya, basis data DSS
dapat berupa gudang data besar yang secara terus-menerus diperbarui oleh TPS
perusahaan pusat (termasuk aplikasi dan data yang dikembangkan oleh transaksi
pada situs Web).
Sistem peranti DSS (DSS software system) berisi peranti
lunak yang digunakan untuk menganalisis data. Ini dapat berisi berbagai
perangkat OLAP, perangkat penggalian data, atau sekumpulan model matematis dan
analitis dapat dengan mudah diakses oleh pengguna DSS. Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa
komponen atau hubungan dari suatu fenomena. Model dapat berupa model fisik
(seperti pesawt terbang), model matematis (seperti persamaan), atau model
verbal (seperti penjelasan mengenai prosedur untuk melakukan pemesanan).
Pemodelan
statistik membantu menentukan hubungan, seperti menghubungkan penjualan produk
dengan perbedaan usia, pendapatan, atau factor lainnya antara beberapa
komunitas. Model optimalisasi menentukan alokasi sumber daya yang optimal untuk
memaksimalkan atau meminimalkan variable tertentu, seperti biaya atau waktu.
Penggunaan klasik dari model optimalisasi adalah menentukan campuran yang cocok
dari produk dalam sebuah pasar yang diberikan untuk memaksimalkan keuntungan.
Model peramalan sering digunakan untuk
meramalkan penjualan. Penggunaan model jenis ini dapat memberikan
sejumlah data historis untuk memproyeksikan kondisi tersebut. Pengambilan
keputusan dapat mengubah kondisi masa depan tersebut (sebagai contoh bahan baku
atau masuknya pesaing baru dengan harga lebih rendah di pasar) untuk menentukan
bagaimana kondisi baru tersebut dapat mepengaruhi penjualan.
Referensi:
(Sistem Informasi
Manajemen 2 ed. 10, Laudon (Pearson))