Minggu, 07 April 2013

Kesehatan Mental


Nama :Euis Trisnawati (12511512)
Tugas 1(Konsep kesehatan berdasarkan dimensi emosi,intelektual,fisik,spritual,sosial)

Emosi
Pengertian EmosiDalam kehidupan banyak sekali permasalahan, dalam berita-berita banyak dikabarkan orang masuk bui hanya karena tidak dapat menahan emosi. Pemukulan, adu fisik dan bahkan pembunuhan. Alangkah sayangnnya permasalah itu timbul hanya karena masalah sepele dan emosi yang meluap-luap.
Beberapa kejadian buruk diakibatkan karena emosi, sungguhnya emosi sendiri itu apa? banyak pakar psikologi yang meguraikan emosi itu seperti apa, yaitu :
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
 Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)
Pengertian Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta).

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).
Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 65) orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Intelektual
Dalam kajian budaya pengarang tidak lagi dilihat sebagai sumber segala makna teks, seperti dalam pendekatan ekspresif, walaupun ia dapat menjadi salah satu sumber makna. (pendapatnya dilihat sebagai sebuah teks yang lain). Bahkan dalam sejumlah kajian pengertian tentang pengarang bergeser dari pengarang denotatif (biologis/historis) ke pengarang sebagai penanda (namanya, seperti “Rendra” atau “Pramoedya”) yang memiliki medan konotasi tertentu. Foucault dalam: “Author Function” menunjukkan bagaimana medan konotasi itu terbentuk dari asosiasi berbagai macam teks: biografi, autobiografi, ulasan kritikus, laporan peristiwa yang menyangkut dirinya, reputasi yang beredar dalam masyarakat sezaman, dan reputasinya dalam berbagai versi sejarah sastra. Kajian tentang pembaca sebagai konsumen teks, dan sekaligus sebagai subyek yang memberikan makna pada teks, menduduki tempat penting dalam kajian budaya.
Pembaca yang dimaksud bisa merupakan pembaca yang disiratkan oleh teks, atau pembaca aktual. Dengan menerapkan teori psikoanalisa Freud, Laura Mulvey mengajukan argumennya bahwa industri film populer berfungsi sebagai pemuas kebutuhan penonton laki-laki (dalam kategori pertama: penonton tersirat) untuk “mengintip” lawan jenisnya (Storey : 129-130). Janice Radway meneliti respon wanita penggemar roman (pembaca aktual), dan menyimpulkan bahwa meskipun genre roman tersebut sarat dengan ideologi partriarkal, kenikmatan membaca memberikan peluang bagi mereka untuk membebaskan diri. Walau sejenak dari kungkungan perannya yang terbatas. (Storey : 132-138) Dalam mengaitkan antara teks dengan ”alam semesta” (koordinat pertama dalam bagan Abrams), secara umum kajian budaya menolak tradisi “mimesis”, yakni anggapan bahwa sastra dan produk budaya merupakan cermin realitas.
Wacana intelektual pasca dekonstruksi tidak lagi menerima mentah-mentah sejumlah preposisi tentang apa yang dianggap nyata. Karya kritikus feminis di bidang ini, misalnya, mempersoalkan bahwa sejumlah nilai yang disebut “kodrati” dalam budaya dan kurun waktu tertentu, adalah anggitan sosial yang menunjang suatu sistem atau ideologi. Jadi kenyataan dalam hal ini hanyalah suatu versi tekstual tentang kenyataan. Oleh karenanya, karya sastra bisa disandingkan dengan versi tersebut untuk dilihat interaksinya. Seperti halnya teks-teks budaya yang lain, karya sastra juga berfungsi untuk membangun versi tentang kenyataan. Sebagai ganti pendekatan “mimesis” kajian budaya dihadapkan pada sejumlah pilihan.
Fisik
Fisik atau dalam bahasa Inggris "Body" adalah sebutan yang berarti sesuatu wujud dan dapat terlihat oleh kasat mata, yang juga merupakan terdefinisi oleh pikiran. Kata fisik biasanya digunakan untuk suatu benda yang berwujud yang terlihat oleh mata . Fisik bisa digunakan untuk mengambarkan bentuk dari suatu benda atau untuk infrastruktur pada bangunan.Juga dapat berarti bahwa bagian tubuh manusia (badan) keseluruhan yang dapat di inderakan oleh mata serta dapat diuraikan dengan kalimat/terdefinisi.Merupakan satu kesatuan roh/jiwa,badaniah/fisik,nafas.
Spiritual
Kerohanian atau rohani, dalam maksud terhad, merujuk kepada perkara-perkara yang berkaitan dengan roh. Manakala dalam maksud yang lebih luas, membawa maksud semangat intrinsik yang dipunyai oleh segala jirim di dunia. Walaupun begitu rohani selalu dikaitkan dengan perasaan dalaman manusia yang melibatkan emosi kendiri dan penaakulan strategik.
Kesucian rohani sangat ditekankan dalam agama. Kesucian rohani membawa maksud keadaan mental yang logik dan mementingkan kebaikan manusia sejagat dan baharulah kebaikan individu itu sendiri. Rohani setiap individu merupakan penentu moral sosial masyarakat itu dan penetapan undang-undang.
Undang-undang penting dalam mengawal rohani manusia yang dijadikan bercampur baur di antara emosi positif dan emosi negatif dengan intuisi dan objektif bagi mencorakkan secara optimum manusia yang sempurna dari segi kelakuan dan personaliti.
Rohani yang kacau dikaikan juga dengan emosi negatif dari segi psikologi.
Manakala rohani yang sempurna selalu juga dikaitkan dengan aktiviti beragama individu yang tekun dan perbuatan baik yang banyak dilakukan oleh individu itu. Walaupun demikian, dari segi perspektif umum, individu yang mempunyai rohani yang baik diklasifikasikan oleh penentuan dan kepercayaan umum mengenai hal kelakuan kebaikan individu itu secara total. Membawa maksud individiu yang mempunyai kerohanian yang tinggi pada pandangan masyarakat adalah individu yang tidak pernah melakukan kesalahan langsung pada pandangan masyarakat walaupun ironinya setiap individu pasti melakukan kesalahan. Tetapi bagi individu kerohanian tinggi ini, emosi dan kelakuan negatif diperuntukkan untuk dilakukan ketika individu berada jauh dari masyarakat ataupun tidak ditonjolkan kesalahannya di kalangan masyarakat.
Sosial
Istilah ”Sosial” berasal dari akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Sosial memiliki beberapa istilah antara lain:
1. Struktur sosial - urutan derajat kelas sosial dalam masyarakat mulai dari terendah sampai tertinggi. Contoh: kasta.
2. Diferensiasi sosial - suatu sistem kelas sosial dengan sistem linear atau tanpa membeda-bedakan tinggi-rendahnya kelas sosial itu sendiri. Contoh: agama
3. Integrasi sosial - pembauran dalam masyarakat, bisa berbentuk asimilasi, akulturasi, kerjasama, maupun akomodasi
Kesimpulan: Pengertian Emosi dalam kehidupan banyak sekali permasalahan, intelektual alam kajian budaya pengarang tidak lagi dilihat sebagai sumber segala makna teks, seperti dalam pendekatan ekspresif, walaupun ia dapat menjadi salah satu sumber makna.  banyak dikabarkan orang masuk bui hanya karena tidak dapat menahan emosi, fisik sesuatu wujud dan dapat terlihat oleh kasat mata, yang juga merupakan terdefinisi oleh pikiran,spiritual kerohanian atau rohani, dalam maksud terhad, merujuk kepada perkara-perkara yang berkaitan dengan roh. Manakala dalam maksud yang lebih luas, sosial yang artinya berkawan atau masyarakat sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat.

Teori perkembangan kepribadian menurut Erikson : Ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip epigenetik,istilah yang pinjam dari embriologi.Perkembangan epigenetik adalah perkembangan tahap demi tahap dari organ organ embrio .wujud embrio pada mulanya berbentuk bola kecil yang berkembang dalam irama dan urutan tertentu. Kalau mata ,liver, organ tidak lain berkembang pada periode kritik (periode yang di sediakan alam untuk bekembang) organ itu tidak akan pernah mencapai kecemasan yang sempurna .
Ego berkembang mengikuti prinsip epigenetik, artinya tiap bagian dari ego berkembang pada tahap perkembangan tertentu rentangan waktu tertentu (yang di sediakan oleh hereditas untuk berkembang). Tahapan perkembangan yang satu terbentuk dan dikembangan di atas perkembangan sebelumnya (tetapi tidak mengganti perkembangan tahqp sebelumnya itu).Ini analog dengan perkembangan fisik anak, yang dimulai dari merangkak -duduk-berdiri-berjalan-berlari.Ketika bayi masih dalam tahap merangkak, mereka kemudian mengembangkan potensi untuk berjalan, betlari, meloncat, namun sudah mereka menguasai kemampuan untuk meloncat, mereka tetap bisa merangkak dan berjalan .Erikson menjelaskan prinsip epigenetiknya sebagai berikut : semuanya yang berkembang mempunyai rencana dasar, dan dari perencanaan ini muncul bagian-bagian, masing-masing bagian mempunyai waktu khusus untuk menjadi pusat perkembangan, sampai semua bagian muncul untuk untuk membentuk keseluruhan fungsi .
 Aspek Psikososial
Teori perkembangan dari erikson melengkapi dan menyempurnakan teori freud dalam dua hal, pertama melengkapi tahapan perkembangan menjadi delapan tahapan yakni tahapan bayi(infancy), anak (early childhood), bermain (play age), sekolah (school age ), remaja (adolesence ), dewasa awal (yong adulthood ), dewasa (adulthood) dan tua ( mature ).Freud hanya membahas 4 tahapan dari bayi sampai dengan usia sekolah .Kedua, memakai analisis konflik untuk mendiskripsi perkembangan kepribadian .Perkembangan insting seksual (seksual infantil) dipakai freud untuk menjelaskan bahwa trauma (seksual) bisa dialami manusia pada usia dini dan bagaimana pengaruhnya pada masa yang akan datang .Erikson mengakui adaanya aspek psikoseksual dalam perkembangan yang menurutnya bisa berkembang positif ( aktualisasi seksual yang dapat diterima ) atau negatif (aktualisiasi ekspresi seksual yang tidak dikehendaki ).Dia memusatkan perhatiannya kepada mendiskripsi bagaimana kapasitas kemanusiaan mengatasi aspek psikoseksual itu bagaimana  mengembangkaninsting seksual menjadi positif .
   
Konflik psikososial
Teori Erikson sendiri memakai dasar perkembangan sosial pada setiap tahap perkembangan muncul konflik sosial yang khas, yang seperti insting seksual harus dikembangkan ke arah positif .Teori perkembangan dari Erikson kemudian harus dinamakan teori perkembangan psikososial .Berikut enam pokok fikiran yang dapat dipakai untuk memahami teori perkembangan psikososial Erikson :
1.Prinsip epigenetik :  perkembangan kepribadian mengikuti prinsip epigenetik .
2.Interaksi bertentangan: disetiap tahap ada konflik sosial antara elemen sintonik (syntonic = harmonious ) dan distonik(dystonic= disrutive .Kedua elemen itu dibutuhkan oleh kepribadian bukan menghilangkan distonik, tetapi membuat keseimbangan antaranya keduanya condong ke arah sintonik.Hal itu cukup membanu untuk memenangkan konflik semacam yang timbul belakangan. Konflik antara positif an negatif itu tetap ada sepanjang hayat, justru konflik itu uang membuat kepribadian menjadi hidup .
3. Kekuatan ego: konflik psikososial di setiap tahap hasilnya akan mempengaruhi atau mengembangkan ego. Dari sisi jenis sifat yang dikembangkan, kemenangan aspek sintonik akan memberi ego sifat yang baik disebut virtue.Dari sisi energi,virtue akan meningkatkan kuantitas ego atau kekuatan ego untuk mengatasi konflik sejenis, sehinnga vrtue disebut juga sebagai kekuatan dasar (basic strength ).

Teori perkembangan kepribadian menurut Freud: Kehidupan jiwa memiliki 3 tingkat kesadaran yakni sadar (conscious) prasadar (preconscious) dan tak sadar (unconscious ).Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendiskripsi unsur cermati (awareness) dalam setiap event mental seperti berfikir dan berfantasi .Sampai dengan tahun 1920an , teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesaran itu.Baru pad tahun 1923 frud mengenalkan 3 model struktural yang lain, yakni, id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi atau menyempurnakan gambaran mental terutama alam fungsi atau tujuannnya .
Sadar (conscious)
Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu .Menurut freud hanya sebagian kecil saja dari kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan ) yang masuk ke kesadaran (consciousness) isi daerah sadar itu merupakn hasil prosespenyaringan yang diaturvoleh stimulus atasu cue-eksternal .Isi-isi kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu yang singkat di daerah conscious dan segera tertekan kedaerah perconscios atau unconscious begitu orang memidahkan perhatiannya .
Prasadar ( Preconscious )
Disebut juga ingatan siap (available memory) yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar .Isi preconscious berasal dari conscious dari unconcious.Pengalaman yang di tinggal oleh perhatian ,semua disadari tetapi kemudian tidak lagi dicecrmati akan ditekan pindah ke daerah prasadar .Di sisi lain, isi materi daerah tak sadar dapat muncul ke daerah prasadar.Kalau sensor sadar menangkap bahaya yang bisa timbul akibat kemunculan materi taksadar materi itu akan di tekan kembali ke ketidaksadaran .Materi tak sadar yang sudah berada di daerah prasadar itu bisa muncul kesadaran dalam bentuk simbolik, seperyi mimpi, lamunan salah ucap dan mekanismne pertahanan diri.
Taksadar (Unconcious)
Adalah bagian yang palin dalam dari struktur kesadara dan menurut freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia .Secara khusus freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah Abstraksi hipotek tetapi itu adalah kenyataan empirik. Ketidaksadaran itu berisi insting,impulsdan drives yang dibawa dari lahir dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran pindah ke daerah tak sadar .Isi atau materi ketidaksadaran itu memiliki kencenderungan kuat untuk bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam mengatur tingkahlaku sangat kuat namun tetap tidak disadari .
The id
Id adalah sistem kepribadian yang asli dibawa sejak lahir .Dari id ini kemudian Akan muncul ego dan supet ego .Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologik yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drives .Id berada dan beroperasidalam daerah unconscious mewakili subjektifitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia .Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan energi psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadiannya .id beroperasi dengan prinsip kenikmatan (pleasure principlez) yaitu : berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi id kenikmatan adalah keadaan yang relatif inaktif atau tingkat energi yang rendah dan rasa sakit adalah tegangan atau peningkatan energi yang mendambakan kepuasan .Jadi ketika ada stimuli yang memicu energi untuk bekerja timbul tegangan energi id beroperasi dengan prinsip kenikmatan, berusaha mengurangi atasu menghilangkan tegangan itu, mengemblikan diri ke tingkat energi yang rendah.Pleasure principle diproses dengan cara tibdak refleks (refleks action ) dan proses primer (primary proses).Tindak refleks adalah reaksi otonatis yang dibawa sejak lahir seperti mengejapkan mata dipakai untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasnya segera dapat dilakukan .Proses primer adalah reaksi membayangkan atau mengkhayal sesuatu yang dapat mengurangi atau menghilangkan  tegangan dipakai untuk menangani stimulus kompleks,proses membentuk gambaran obyek yang dapat mengurangi tegangan disebut pemenuhan hasrat (wish fulfillment) misalnya mimpi,lamunan, dan halusinasi psikotik .
 Id hanya mampu membayangkan sesuatu tanpa mampu membedakan khayalan itu dengan kenyataan yang benar-benar memuaskan kebutuhan. Id tidak mampu menilai atau membedakan benar-salah, tidak tahu moral. Jadi harus dikembangkan jalan memperoleh khayalan itu secara nyata, yang memberi kepuasan tanpa menimbulkan ketegangan baru khususnya masalah moral.Alasan inilah yang kemudian membuat id memunculkan ego .

Teori perkembangan kepribadian Allport: Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuainnya yang unik dengan lingkungannya .Suatu fenomena dinamik yang memiliki elemen psikologik dan fisiologik yang berkembang dan berubah, yang memainkan peran aktif dalam berfungsinya individu. Definisi kepribadian ini memiliki 3 unsur pokok :
1. Istilah dynamic organization dipakai merangkum dua pengertian kepribadian terus nenerus berkembang dan berubah dan di dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian -menghubungkan satu dengan yang lainnya .
2.Istilah psychophysical sistem mengisyaratkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik ( yang dibuat oleh pengamat )tetapi merupakan fenomena byata yang merangkum elemen mental dan neutral,di satukan ke dalam unitas kepribadian .
3. Istilah determine mempertegas kembali bahwa kepribadian adalah sesuatu dan mengerjakan sesuatu , bukan sekedar konsep yang menjelaskan tingkahlaku orang tetapi
bagian dari individu yang berperan aktif dalam tingkahlaku orang itu .
Allport juga mempertimbangkan untuk tidak memakai istilah karakter dan temperamen sebagai sinonim personaliti .Menurutnya ,character mengesankan suatu aturan tingkahlaku dengan mana orang atau perbuatannya akan dinilai : orang sering digambarkan memiliki character yang baik atau jelek .Karakter berseberangan dengan kepribadian yang menggambarkan deskripsi tingkah laku yang bebas dari penilian (karakter adalah kepribadian yang menilai, dan kepribadian adalah karakter yang tidak menilai ).Temperament mengacu ke disposisi yang berkait erat dengan determinan biologik atau fisiologik .Jadi hereditas memainkan peran penting dalam temperament sebagai bahan baku bersama-sama kecerdasan dan fisik membentuk kepribadian .
Sifat (Trait )
Trait adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip, suatu struktur neuropsikik yang memiliki kemampuan untuk menjadikan banyak stimulus berfungsi ekuivalen dan memulai serta membimbing bentuk-bentuk tingkah laku yang adatif dan ekspresif .Jadi trait sebagai struktur neuropsikik membimbing oran  tua untuk bertingkahlaku yang konsisten linta waktu dan tempat, merespon secara sama   
kelompok stimuli yang mirip .Allport menjelaskan sifat-sifat yang terpenting dari trait sebagai berikut :
 1.Nyata: Trait itu bukan konsep abstrak tetapi obyek nyata, yakni struktur neoropsikis .Suatu hari nanti, nerofisiologi akan dapat menjelaskan (misalnya pada trait takut, agresif, kejujuran, introversi, ekstravesi,dll ) bagaimana berlangsungnya proses integrasi,penjembatanan dan tahap urutan yang berhubungan dengan konstruk hipotetik kita sekarang ini .
2.Membuat banyak stimuli befungsi ekuivalen: mengandung pengertian bahwa trait itu telah menetapkan orang untuk memandang berbagai stimulus memiliki makna yang sama dan merespon stimuli itu dengan tingkah laku yang mirip .
3.Mengubah atau menentukan tingkah laku: Trait muncul bukan hanya kalau ada stimulus yang sesuai .Tenaga dorongnya bervariasi, traits yang kuat memiliki kekuatan motif untuk menggerakan tingkah laku, mendorong orang mencari stimulus yang sesuai sehingga dapat menampung ekspresi trait itu.Trait yang lemah hany berperan mmbimbing tingkah laku yang sudah siap untuk bergerak .
4.Empirik: Trait dapat disimpulkan melalui berbagai pembuktian empirik .pertama trait disimpulkan dari terjadinya tingkah laku berulang yang mempunyai makna yang sama ,mengikuti rentangan stimulus tertentu yang memiliki makna personal yang sama .Kedua, trait disimpulkan berdasarkan keajegan tingkah laku .Namun keajegan ini tidak mutlak karena trait bisa disimpulkan dari kesatuan keselarasan yang lembut dari berbagai manifestasi tingkah laku individu .ketiga trait disimpulkan dari jawaban atau kegiatan merespon stimuli kuesioner .
5.Kemandirian yang relatif trait dapat dikenali bukan dari kemandiriannya yang kaku,tetapi dari kecenderungannya di seputar operasi pengaruhnya .Tingkah laku dari suatu trait tertentu dipengaruhi oleh trait yang lain saling tumpang tindih tanpa batas yang jelas .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar